Tarombo ini ada dalam museum disimpan Di Belanda (Lak-Lak=Tulisan
Batak yang tertera di kulit kayu). Dari buku ini dijelaskan bahwa
keturunan asli Raja Silahisabungan adalah memang sesuai yang disebutkan
dalam Poda Sagu-sagu Marlangan (yang tertulis di Tugu Silahisabungan di
daerah huta silalahi nabolak).
Raja Silahisabungan mempunyai 2(dua) isteri.
Isteri pertama adalah Pinggan Matio boru Padang Batanghari dan bermukim
di Silalahi Nabolak dan isteri kedua adalah Milinggiling boru
Mangarerak.
Dari boru Pinggan Matio, Raja Silahisabungan memiliki tujuh (7) putra
dan satu (1) putri. Sedangkan dari boru Milingiling, Silahisabungan
memiliki seorang putra. Kedelapan putra Raja Silahisabungan dan seorang
putri tsb secara singkat dapat dijelaskan spt dibawah ini.
Dari isteri pertama lahir sbb:
1. Haloho (Loho Raja)
terdiri dari: 1. Sinaborno 2. Sinapuran 3. Sinapitu 4. Masopang
2. Tungkir (Tungkir Raja)
terdiri dari 1. SIBAGASAN 2. SIPAKPAHAN 3. SIPANGKAR
3. Rumasondi (Sondi Raja)
terdiri dari 1. RUMASINGAP 2. RUMABOLON
4. Dabutar (Butar Raja)
terdiri dari : 1. Rumabolon 2. Ambuyak 3. Rumatungkup
5. Dabariba (Bariba Raja)
terdiri dari: 1. Lumban Tonga 2. Lumban Dolok 3. Lumban Toruan
6. Debang (Debang Raja)
terdiri dari: 1. Parsidung 2. Siari 3. Sitao
7. Pintubatu (Batu Raja)
terdiri dari: 1. Hutabalian2. Lumbanpea3. Sigiro
8. Siboru Deang Namora.(putri)
Dari isteri kedua lahir satu putra yaitu:
1. Tambun(Tambun Raja)
terdiri dari: 1. Tambun Mulia2. Tambun Saribu3. Tambun Marbun
1. Haloho (Loho Raja) menikah dengan boru tulangnya Rumbani boru
Padang Batanghari dan bermukim di Silalahi nabolak.Keturunannya sebagian
pindah ke Paropo, Tolping, Pangururan, Parbaba. Haloho memiliki 3 putra
yaitu : Sinaborno, Sinapuran, dan Sinapitu. Pada umumnya keturunannya
memakai marga Sihaloho, dan hingga dewasa ini belum ada cabang marga
ini.
2. Tungkir (Tungkir Raja) menikah dengan Pinggan Haomasan boru
Situmorang dan bermukim juga di Silalahi Nabolak. Pasangan ini juga
memiliki 3 putra yaitu : Sibagasan, Sipakpahan dan Sipangkar.
Keturunannya pada umumnya memakai marga Situngkir terutama Sibagasan dan
Sipakpahan, sedangkan keturunan Sipangkar sebagian besar telah memakai
Sipangkar sebagai marga.
3. Rumasondi (Sondi Raja) menikah dengan Nagok boru Purba Siboro.
Pasangan ini juga bermukim di Silalahi Nabolak. Keturunannya yaitu
Rumasingap membuka perkampungan di Paropo.Rumasondi memiliki putra sbb :
Rumasondi, Rumasingap, dan Rumabolon. Umumnya keturunannya memakai
marga Rumasondi dan sebagaian memakai marga Silalahi (di Balige) dan
bahkan Rumasingap juga dipakai sebagai cabang marga. Demikian juga
Doloksaribu, Nadapdap, Naiborhu, Sinurat, telah digunakan sebagai cabang
marga dan masuk rumpun marga Rumasondi.
4. Dabutar (Butar Raja) menikah dengan Lagumora Sagala. Mereka juga
tinggal di Silalahi Nabolak. Dabutar ini mempunyai tiga putra yaitu :
Rumabolon, Ambuyak, dan Rumatungkup. Umumnya keturunannya memakai marga
Sinabutar atau Sinamutar bahkan Sidabutar.
5. Dabariba Raja (Baba Raja) menikah dengan Sahat Uli boru Sagala.
Mereka bermukim di Silalahi Nabolak. Keturunannya memakai marga
Sidabariba atau Sinabariba. Putrranya berjumlah tiga yaitu : Sidabariba
Lumbantonga, Sidabariba Lumbandolok, Sidabariba Toruan. Mereka ini pada
umumnya memakai marga Sidabariba.
6. Debang (Debang Raja) menikah dengan Panamenan boru Sagala, juga
bermukim di Silalahi Nabolak. Keturunannya sebagaian menyebar ke Paropo.
Debang Raja mempunyai 3 putra : Parsidung, Siari dan Sitao. Umumnya
keturunannya memakai marga Sidebang atau Sinabang.
7. Pintu Batu (Batu Raja) menikah dengan Bunga Pandan boru Sinaga, juga
tinggal di Silalahi Nabolak. Memiliki 3 putra yaitu : Hutabalian,
Lumbanpea, Sigiro. Keturunannya menggunakan marga Pintu Batu, tetapi
keturunan Sigiro sebagian memakai marga Sigiro.
8. Tambun (Tambun Raja) adalah putra Raja Silahisabungan dari si boru
Milingiling. Ketika masih remaja, Tambun meninggalkan Silalahi Nabolak
menemui ibu kandungnya di Sibisa Uluan. Tambun menikah dengan Pinta Omas
boru Manurung dan bermukim di Sibisa. Dari Sibisa keturunannya berserak
ke Huta Silombu, Huta Tambunan dan Sigotom Pangaribuan. Putra raja
Tambun berjumlah tiga orang yaitu : Tambun Mulia, Tambun Saribu, Tambun
Marbun. Umumnya keturunannya memakai marga Tambun dan Tambunan, bahkan
di antaranya memakai marga Baruara, Pagaraji, Ujung Sunge.
Di samping marga-marga yang disebut di atas, anak-anak Raja
Silahisabungan dari isteri pertama memakai marga Silalahi. Sedangkan
keturunan Tambun tetap menggunakan marga Tambun (oleh keturunan Tambun
Uluan) atau Tambunan (oleh keturunan Tambun Koling).
Kekerabatan berdasarkan Padan : 1. Tampubolon dan Silalahi 2.
Sitompul dan Tampubolon, dengan demikian Silalahi juga berpadan dengan
Sitompul
(disadur dari www.silahisabungan.com)